Tuesday, January 11, 2011

Prenagen Writing Competition






Something I made for Prenagen Writing Competition in 2007, pas lagi hamil Rafa. Baru diposting sekarang, soalnya dulu belom kenal blog hehe... Below was my writing for that competition (quite a long write now that I see it, so I edit it a bit). The grand prize was 100 million Rp. I didn't get it though, but I won a washing machine because of this! Yaay..! :D

“9 BULAN BERSAMA IBU”
SEBUAH JURNAL CINTA BERBENTUK CERITA UNTUK SANG BUAH HATI


Masa hamil, berjuta rasanya. Dimulai ketika pagi itu, tepat pada tanggal 14 Februari 2007, kutemukan dua garis merah muda pada tes uji kehamilan pribadi yang baru kuambil. Kami merasa sungguh beruntung, tepat di Hari Kasih Sayang, kami mendapatkan hadiah cinta terindah yang sedang bertumbuh di dalam rahimku.
Dari informasi yang kuperoleh dari berbagai sumber, ternyata yang paling penting dalam menjalani kehamilan adalah menjaga asupan gizi. Tak lupa juga minum susu, setidaknya 2 kali sehari. Menuruti saran teman-teman yang telah lebih dahulu menjadi seorang ibu, kupercayakan pilihan susuku kepada Prenagen. Selama hamil aku tetap beraktivitas seperti biasa. Tetap bekerja, berolah raga, dan bersosialisasi dengan teman-teman. Beruntung, aku dikaruniai kehamilan pertama yang bisa kujalani tanpa kendala yang berarti. Suami dan keluarga pun sangat mendukung aku untuk tetap aktif. Sering aku berpikir tentang hal apa yang bisa kulakukan untuk mengisi masa kehamilanku. Aku ingin sekali mengisi masa menunggu perjumpaan dengan Buah Hatiku dengan hal-hal berkesan, dengan hal-hal yang mungkin ‘tidak biasa’ dilakukan oleh ibu-ibu hamil pada umumnya. Dan tiba-tiba ide itu datang.
Yang kubayangkan di dalam pikiranku adalah sebuah kegiatan yang positif, menyenangkan, tidak terlalu memakan energi, bisa dilakukan di waktu luang sambil bersantai-santai, membuat mood menjadi cerah, dapat dilakukan sepanjang 9 bulan masa kehamilan, dan pastinya bermanfaat. Lalu terpikir olehku untuk membuat sebuah jurnal kehamilan.
Mengapa jurnal? Karena jurnal memiliki sifat sangat pribadi, bisa dibilang semacam buku harian. Pada jurnal itu aku bisa curhat mengenai apa-apa saja yang kurasakan hari demi hari dalam masa kehamilanku. Mungkin ada kalanya aku tiba-tiba merasakan mood swing, atau merasa takjub akan tendangan pertama si Buah Hati di dalam perutku, alangkah senangnya bila bisa merekam hal itu untuk kemudian bisa diingat lagi di kemudian hari. Sebuah jurnal hasil tulisanku sendiri benar-benar bisa berkata jujur tentang apa yang sedang kurasakan.
Kemudian terpikir juga olehku, bahwa alangkah bahagianya bila kelak aku bisa membagi kisah tentang kehamilanku ini dengan sang Buah Hati yang saat ini tengah kukandung, tentang apa-apa saja yang terjadi pada ayah dan ibunya kala menanti dirinya hadir di dunia. Aku ingin jurnalku bisa memberikan gambaran kepadanya bahwa ia amat dirindukan, amat dicintai, amat dihargai oleh keluarga yang tengah menantinya melihat dunia. Maka sebagai ganti membuat jurnal yang konvensional, kuputuskan untuk membuatnya seperti buku cerita anak-anak, penuh gambar dan warna. Tujuannya agar kelak aku bisa membacakan jurnal ini kepada Buah Hatiku sebagai bacaan pengantar tidur, atau jika ia telah bertumbuh makin besar, ia sendiri akan dapat membaca dan menyimpannya sebagai kenang-kenangan. Baru memikirkan hal ini saja aku sudah merasa sangat bergembira dan bersemangat. Kupikir ini benar-benar akan menjadi sebuah Jurnal Cinta untuk Buah Hatiku. Aku akan memberinya judul “9 Bulan Bersama Ibu”.
Namun ternyata lebih mudah membayangkan daripada mewujudkan, begitulah kesan pertamaku ketika memulai proyek ini. Pertama, aku tidak terlalu bisa menggambar. Kedua, ternyata mendeskripsikan perasaan ke dalam bentuk tulisan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Rasanya kok buntu melulu. Ketiga, aku merasa tiba-tiba selalu saja ada alasan untuk mengerjakan hal-hal lain daripada memulai menulis jurnal ini.
Berdasarkan pengalamanku, kegiatan membuat jurnal ini akan lebih menyenangkan bila:
1. Melibatkan suami dan anggota keluarga lainnya untuk menyumbangkan ide atau komentar.
2. Dilakukan sambil mendengarkan musik favorit, terutama musik klasik yang kabarnya bagus untuk perkembangan otak si Kecil di dalam sana.
3. Ditemani harumnya essential oil yang sekaligus menambah rileks tubuh dan pikiran. Ide-ide jadi mengalir lebih lancar.
4. Aku bisa menceritakan kejadian istimewa yang kualami dengan cara yang lebih fun dan menarik. Misalnya dengan menyertakan foto, guntingan tiket taman bermain, atau kartu ucapan dari teman/ saudara. Sisi kreativitasku benar-benar bisa dikembangkan untuk membuat jurnal ini lebih hidup.
Kini telah berjalan 5 bulan usia kandunganku, dan aku masih terus mengerjakan jurnal kehamilan ini dengan sepenuh hati. Mungkin jurnal ini baru akan selesai berbulan-bulan setelah Buah Hatiku tercinta ini lahir. Namun seperti janjiku, aku akan berusaha menceritakan dengan lengkap apa saja yang terjadi padaku sejak masa awal kehamilan hingga proses persalinan nanti.
Merasakan kehadiran Buah Hatiku dan menantinya lahir ke dunia merupakan sebuah keajaiban bagiku. Ditambah dengan sedikit semangat dan kreativitas, ternyata aku bisa menorehkan keajaiban yang takkan terlupakan sepanjang hidupku ini ke dalam sebuah kisah yang kuharap juga tidak akan dilupakan oleh Buah Hatiku tercinta.


To tell you the truth, I never finished this journal lol... Sorry Rafa.... hehehe

No comments:

Post a Comment